Jumat, 04 Juli 2014
Senin, 09 Juni 2014
Pelajari tentang StoryBird
Story Bird
v Pengertian
Story bird adalah sebuah layanan
atau media yang membantu orang saling terhubung, bermain dan membuat, serta
menyukai cerita. Seperti sebuah permainan storybird memberikan anda kesenangan
didalamnya. Storybird ini sangat menarik karena berisi cerita yang penuh dengan
gambar-gambar unik yang menyertai cerita.Dan seperti permainan pula, ada aturan
didalamnya.
v Cara
membuat Website storybird
Website ini yang
membolehkan kita menulis cerita sepuasnya dengan bahasa inggris.
Caranya kamu register dulu, jangan lupa pilih Age rate, Kamu pasti kadang kadang pilih Tween atau Teens.
Setelah mendapat akunmu, kamu langsung klik tombol create, pilih gambar gambar yang kamu suka, lalu setelah itu kamu klik dikota biru diatas gambar dan pilih, membuat puisi atau cerita.
Berekspresilah dengan juadul kalian, kalau kalian mau menjadi Unik, tulislah bahasa indonesia agar semua orang bertanya, kalau bisa aja, bahasa inggris!
Caranya kamu register dulu, jangan lupa pilih Age rate, Kamu pasti kadang kadang pilih Tween atau Teens.
Setelah mendapat akunmu, kamu langsung klik tombol create, pilih gambar gambar yang kamu suka, lalu setelah itu kamu klik dikota biru diatas gambar dan pilih, membuat puisi atau cerita.
Berekspresilah dengan juadul kalian, kalau kalian mau menjadi Unik, tulislah bahasa indonesia agar semua orang bertanya, kalau bisa aja, bahasa inggris!
v Mengoptimalkan Bercerita dalam Pembelajaran
Bercerita adalah cara menyusun atau
menyampaikan informasi dengan mengikuti suatu alur, penokohan dan sudut pandang
tertentu. Oleh karena itu, seorang anak yang bertutur mengenai pengalamannya di
sekolah hari ini dapat disebut bercerita.
Bercerita mempunyai beberapa manfaat
dalam pembelajaran. Pertama, bercerita itu menarik perhatian murid karena ada
ketegangan didalamnya (plot). Kedua, bercerita menyentuh emosi murid karena ada
tokoh yang menghadapi tantangan. Ketiga, bercerita membantu murid memahami
pelajaran karena menyediakan konteks yang konkrit. Keempat, bercerita membantu
murid mengingat karena adanya anyaman jalan cerita.
Dengan menggunakan aplikasi Story bird merupakan media
yang bisa digunakan untuk membuat sebuah cerita, terciptanya pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan untuk peserta didik. Karena story bird ini adalah
cerita bergambar, dengan gambar tentu peserta didik akan lebih mudah memahami
ceritanya dan lebih menarik bagi peserta didik. Ini digunakan guru agar anak
mudah menangkap apa yang diajarkan guru dalam bercerita dengan cerita
bergambar. Maka proses pembelajaran yang menggunakan media gambar membuat anak
lebih menarik. Story bird ini sangat bermanfaat untuk guru dalam proses
pembelajaran agar tercipta suasana yang menyenangkan dan menarik bagi siswa
sehingga siswa dengan lebih mudah
menerima materi yang diberikan melalui story bird yaitu cerita
bergambar.
Selasa, 13 Mei 2014
sekilas perjalanan saya dan pelajaran yang membangkitkan semangat generasi muda
A. Sekilas
Perjalan
Pada tahun 2012 saya memasuki jenjang
lebih tinggi yaitu bangku perkuliahan. Saya pikir menjadi mahasiswa itu enak,
dengan bebas tidak ada aturan seperti di bangku sekolah. Tetapi tidak dengan
apa yang saya pikirkan banyak universitas yang memberikan peraturan-peraturan
seperti di SMA. Contohnya di universitas muhammadiyah surakarta di universitas ini
di wajibkan berkerudung bagi wanita dan bagi laki-laki tidak menggunakan celana
ketat lalu memakai sepatu saat perkuliahan berlangsung dan berbagai peraturan
lainya yang harus dipatuhi mahasiswa UMS.
Sebenarnya saya tidak bercita-cita
masuk UMS karena dorongan orangtua dan mutu yang dibangun UMS sangatlah bagus
yaitu dengan semboyan “WACANA KEILMUAN DAN KEISLAMAN” untuk itu sebagai
mahasiswa UMS di didik untuk meningkatkan pembelajaran yang berbasis keislaman.
Saya mahasiswa angkatan 2012 program
studi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) mengambil jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD). Hampir dua tahun saya kuliah di UMS banyak sekali
ilmu yang saya dapatkan selama pembelajaran di UMS. Contohnya pembelajaran Seni
Karawitan, sebelumnya saya tidak mengenal dan mendapatkan pembelajaran tersebut.
Walaupun saya orang jawa asli tetapi saya tidak begitu mengenal kesenian jawa
yang satu ini.
B. Karawitan Pelajaran
yang mengasyikkan
Pada waktu semester 4 saya
mendapatkan pelajaran seni karawitan. Mendengar bunyi gamelan jawa yang sangat
halus dan membuat pendengar yang tidak tahu karakteristik kesenian gamelan
pasti akan jenuh dan bosan. Kesenian jawa keberadaanya ini sudah hampir punah
banyak anak muda jaman sekarang lebih senang mendengarkan dan belajar kesenian
dari luar negeri dari pada didalam negerinya sendiri. Didalam pembelajaran seni
karawitan saya ingin mengembangkan kebudayaan jawa yang sudah ratusan tahun ini
berada di Indonesia terutama di jawa.
Pertama saya mendengar kata karawitan
saya sudah membayangkan kalau pembelajaran itu tidak penting dan membosankan
tetapi setelah lambat laun saya mengikuti pembelajaran tersebut saya merasa
tertarik dan menyukai pelajaran tersebut, apalagi dosen yang selalu menebarkan
senyum dimana-mana ini sagat mengasyikkan beliau begitu ramah dengan mahasiswa,
baik mahasiswa dari PGSD, PAUD, PKN, maupun dari jurusan mana saja ‘pak wal’
sebutan dosen yang murah senyum ini begitu ramah dengan siapa saja.
Walaupun pelajaran ini hari sabtu pada jam 10.20 WIB dan
saat itu adalah jam-jam mahasiswa malas mengampus hanya untuk pulang kampung
atau jam tidur siang, tapi saya selalu berusaha datang untuk mengikuti
pembelajaran dari pak waluyo karena pak waluyo telah menularkan ilmu-ilmu seni
tradisional jawa dengan menmperkenalkan gamelan-gamelan jawa.
Pertemuan yang pertama seperti
biasa kami mempekenalkan diri, dan pak wal memberikan video tentang alat-alat
apa saja yang digunakan dalam gamelan jawa dan beliau menjelaskan satu-satu
dengan rinci dan cara memainkannya. Pertemuan-pertemuan selanjutnya hingga UTS
(Ujian Tengah Semester) kami di perkenalkan kesenian-kesenian dari Indonesia
seperti gamelan dari Aceh, NTT, NTB, Bali dan lain sebagainya sehingga kami
dapat membedakan bunyi dan alat musik dari berbagai suku, ras, dan asal alat
musik tersebut.
Pada pertemuan seminggu sebelum UTS
kami seluruh mahasiswa PGSD yang mengambil pembelajaran seni karawitan dengan dosen
pengampu pak waluyo. Seluruh mahasiswanya disuruh melihat pertujukan yang
menarik yang diadakan di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Pada pertunjukkan
tersebut di bagi dua kelompok besar gelombang pertama kelas A,B,C dan kelompok
kedua D,E,F,G. Pagelaran tersebut diselenggarakan selama dua kali
berturut-turut.
Pada minggu pertama menampilkan
seni karawitan berunsur jawa tradisional dengan alat-alat musik tradisional gamelan
seperti kendhang, kenong, kethuk, kempyang, saron, kempul, gong dan lain sebagainya
disajikan dengan baik. Menyuguhkan penampilan yang tradisional tidak luput
dengan peran yang memainkan alat-alat musik tersebut dengan cekatan memainkan
semua alat-alat musik gamelan tersebut, serta sinden yang menyanyian lagu yang
lembut dengan makna yang mendalam bagi pencipta dan penikmat musik jawa.
Minggu selanjutnya masih menampilakan
seni karawitan gamelan jawa tetapi berbeda dengan penampilan minggu pertama,
penampilan kali ini menceritakan tentang masalah-masalah yang dialami setiap
manusia dengan menggunakan instrumen non gamelan seperti peralatan dapur, suara
dari drum bekas dan lain sebagainya sehingga membentuk suara yang bagus yang
tidak meninggalkan alat-alat musik jawa. Penampilan yang dibawakan oleh
mahasiswa-mahasiswi ISI jurusan seni karawitan semester akhir ini mempersembahkan
untuk dosen penguji dan penonton yang melihatnya.
Bagi saya melihat pertunjukan
seperti itu memberikan kesan yang positif bagi setiap orang. Selain sebagai
pengetahuan kita dapat membedakan antara seni karawitan yang ada di ISI dan di
UMS sebagai pembanding dan kita sebagai mahasiswa yang mempelajari seni
karawitan dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran seni karawitan
yang ada di UMS dan di ISI. Sebaiknya kegiatan ini selalu diakan setiap tahun
selain kita mengetahui pembelajaran seni karawitan kita juga membangkitkan
semangat generasi muda.
C. Alasan Kenapa Pak Waluyo ?
Kenapa saya memilih pelajaran seni
karawitan yang diampu oleh pak waluyo? Pertama beliau orangnya ramah hampir
setiap saya mengikuti perkuliahannya beliau tidak pernah marah,
baik,mencerminkan dosen yang tegas tetapi tidak ingin ditakuti mahasiswanya. Walaupun
pelajaran seni karawitan susah tetapi beliau mengajarkan seni karawitan dengan
sabar sampai anak didiknya tahu betul tentang seni karawitan dan membuyikan
gamelan jawa.
Bagi saya pelajaran seni karawitan
itu sangat penting apalagi untuk pembelajaran anak sekolah dasar karena penanaman
karakter harus dimulai dari awal. Seni karawitan ini sudah ada sejak ratusan
tahun yang lalu. Seni karawitan yang berdiri sejak jaman majapahit ini sudah
mengalami fase-fase perubahan dan penambahan alat musiknya. Seharusnya kita
bangga memiliki alat-alat musik yang dihasilkan asli dari Indonesia. Tetapi anak
muda jaman sekarang tidak tertarik dengan adanya musik gamelan mereka senang
dan bangga apabila dapat memainkan alat musik dari luar negeri daripada dari
dalam negeri.
Pak waluyo mengajarkan seni
karawitan yang benar, bagaimana teknik memainkan, jenis-jenis seni karawitan,
jenis alat musiknya dan lain sebagainya. Beliau belajar dan mengajar seni
karawitan karena beliau ingin membangkitkan semangat anak muda jaman sekarang
agar lebih menyukai seni karawitan yang masih berunsur tradisional.
Sebagai orang jawa harusnya kita
dapat membangkitkan semangat kaum muda, agar anak didik kita mencintai seni
karawitan dari jawa. Untuk itu kita sebagai bangsa Indonesia yang menghargai
jasa para pahlawan harus dapat menjaga dan melestarikan kesenian Indonesia.
pengalaman melihat karawitan jawa di ISI Surakarta
NAMA : ADNA SITA umara
NIM : A510120120
KELAS : IV C
Tugas Pengamatan Seni Karawitan di
Institut Seni Indonesia ( ISI ) Surakarta
A.
Sekilas tentang Institut Seni Indonesia (ISI )
Surakarta
Institut Seni
Indonesia (ISI) atau lebih dikenal dengan sebutan
ISI Surakarta merupakan perguruan
tinggi negeri yang
mengkhususkan diri pada pendidikan seni. ISI Surakarta berdiri pada tanggal
15 Juli 1964 atas inisisatif seniman muda surakarta yang mengajukan usul kepada
pemerintah untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan seni. Perguruan tinggi
tersebut di bawah nauangan Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan
Dasar dan Kebudayaan. Jurusan yang terdapat di perguruan tinggi tersebut antara
lain seni karawitan, seni tari, seni pedalangan, seni rupa, kriya seni, penciptaan dan
pengkajian seni, etnomusikologi, film dan televisi, design interior.
B.
Istilah karawitan.
Karawitan
berasal dari bahasa jawa rawit berarti rumit, berbelit – belit, tetapi rawit
juga bararti halus, cantik, berliku-liku dan enak. Kata jawa karawitan
khususnya dipakai untuk mengacu kepada musik gamelan, musik Indonesia yang
bersistem nada nondiatonis ( dalam laras slendro dan pelog ) yang
garapan-garapannya menggunakan sistem notasi, warna suara, ritme, memilikia
fungsi, pathet dan aturan garap dalam bentuk sajian instrumentalia, vokalia dan
campuran yang indah didengar. mengandung nilai-nilai histories dan filsofis
bagi bangsa Indonesia. Dikatakan demikian sebab gamelan jawa merupakan salah
satu seni budaya yang siwariskan oleh para pendahulu dan sampai sekarang masih
banyak digemari serta ditekuni.
mempunyai fungsi estetika yang berkaitan dengan
nilai-nilai sosial, moral dan spiritual. Keagungan gamelan sudah jelas ada.
Duniapun mengakui bahwa gamelan adalah alat musik tradisional timur yang dapat
mengimbangi alat musik barat yang serba besar. Di dalam suasana bagaimanapun
suara gamelan mendapat tempat di hati masyarakat. Gamelan dapat digunakan untuk
mendidik rasa keindahan seseorang. Orang yang biasa berkecimpung dalam dunia
karawitan, rasa kesetiakawanan tumbuh, tegur sapa halus, tingkah laku sopan.
Semua itu karena jiwa seseorang menjadi sehalus gendhing-gendhing.
C.
Pagelaran
Pada
tanggal 10 April 2014 ISI Surakarta menampilkan seni karawitan yang bertemakan
tradisional. Beberapa kelompok mahasiswa seni karawitan menyajikan beberapa
laras dalam sajian sekar macapat seperti laras slendro pathet sanga,
slendro pathet nem, pelog pathet nem, pelog pathet barang, dan lain
sebagainya. Sajian yang dibawakan
seperti srimpi gambir sawit, pakeliran jejer 1 karawitan, bedaya pangkur,
bedhayan kaduk manis, bedhayan sangupati, pakeliran jejer 1, klenengan, dan
lain sebagainya.
Acara
dimulai pukul 07.30 WIB dengan pembawa acara begitu bagus membawakan susunan
acara, sehingga penonton tenang dan mengikuti jalannya acara dengan lancar. Di
mulai dari penampilan pertama yaitu dibawakan oleh beberapa kelompok yaitu
kelompok 1, kelompok 2, dan kelompok 3. Pada kelompok 1 sebagai vokal yaitu
Suwuh Brastha Wiyono dia membawakan sajian srimpi gambir sawit, kelompok 2 memainkan
alat musik rebab yaitu Mariatu dengan sajian pakelir jejer 1 karawitan, dan
kelompok 3 diwakili oleh Liliana sebagai vokal dengan sajian bedaya pangkur.
Penampilan
selanjutnya yaitu penampilan kedua penyajian masih dibawakan oleh beberapa
mahasiswa ISI. Pada kelompok 1 ada Dewi Mayang Arum yang membawakan sajian
bedhayan kaduk manis ( pelog pathet nem ) dan Tri Bayu Deni membawakan sajian
pakelir jejer 1 ( slendro pathet nem ), kelompok 2 dibawakan oleh Puji Lestari
sebagai sinden, Liliawati sebagai pemain rebab, Adya Satriya H Warih sebagai
pemain kendhang, dan Danang Ari sebagai pemain gender dengan sajian klenengan.
Pada
malam itu acaranya begitu tenang, dalam sajian-sajian yang
bagus laras slendro dan pelog yang
garapan-garapannya sudah menggunakan sistim notasi, warna suara, ritme,
memiliki fungsi, sifat pathet, dan aturan garap dalam bentuk instrumentalia,
vokalis dan campuran, enak didengar untuk dirinya maupun orang lain.
Gamelan jawa yang digunakan pada saat itu antara lain, rebab, siter,
kendhang, gender, demung, saron, kempul, gong, bonang,slenthem, ketuk, kenong,
suling. Gamelan dapat digunakan untuk mendidik rasa keindahan seseorang. Orang
yang biasa berkecimpung dalam dunia karawitan, rasa kesetiakawanan tumbuh,
tegur sapa halus, tingkah laku sopan.
Dan pada pagelaran selanjutnya yaitu penampilan karawitan yang diadakan
pada tanggal 25 April 2014 menampilkan seni karawitan yang bertemakan modern
namun masih melekat unsur tradisionalnya alat-alat musik yang digunakan tidak
hanya gamelan namun alat-alat musik non gamelan contohnya alat-alat yang ada di
dapur, benda yang ada di sekitar kita seperti meja kursi langkah kaki dan lain
sebagainya serta menggunakan gerak tari,dan drama musikal.
Penampilan pertama yang di bawakan oleh Arma dan kawan-kawan menampilkan karya
yang berjudul ‘Kluthekan’penampilan pertama ini sangat memukau penonton dengan
membawakan alat-alat non gamelan seperti penjual makanan dengan suara
penggorengan, dan seorang penjual air minum dengan suara air mendidih dan suara
gemuruh dari orang-orang di sekitar, suara-suara disekitar yang tidak disadari
itu dapat dijadikan instrumen musik yang bagus. penampilan ini mengibaratkan
kehidupan sehari-hari kluthekan atau dalam bahasa indonesia adalah membunyikan
sesuatu yang sebenarnya tidak mempunyai instrumen musik.
Sajian selanjutnya dibawakan oleh Jasno dan kawan-kawan yang berjudul ‘Trenyuh’.
Trenyuh mengibaratkan perasaan yang sedang dilanda kesedihan/iba dikala
mendengar /melihat sesuatu yang membuatnya merasa sedih. Penampilan ini
menceritakan sebuah penyatuan keluarga namun bukan penyatuan yang di dapatkan
melainkan sebuah kebencian. Instrumen
musik yang digunakan bonang, gender, harmonika, gitar cilik, rebab, dan
lain-lain.
Penyajian yang ketiga ini berjudul ‘Randa’ yang dibawakan oleh Kukuh dan
teman-teman. Penampilan ini menceritakan tentang seseorang yang berperan ganda
yaitu sebagai ibu rumah tangga dan kepala keluarga dia melewati jalan setapak
demi setapak untuk mengarungi hidupnya yang penuh dengan kesulitan dan
penderitaan untuk berjuang demi kebutuhan hidupnya. Instrumen yang dipakai
gender, bonang, kendhang, gambang, kecapi, suling, dan lain sebagainya.
Setelah penampilan yang sangat bagus dari Kukuh dan teman-teman.
Selanjutnya menampilkan karya yang berjudul ‘Ngedhablu’ dari Suryo Winarko. Ngedhablu
yang di maksudkan adalah berbicara yang tidak ada buktinya. Bertepatan dengan
bulan pemilu maka Suryo Winarko menampilkan karya ini, karena calon legislatif
yang di amanatkan untuk rakyat hanya mengumbar janji di saat kampanye pemilu
tetapi pada kenyataannya tidak seprti yang di bicarakan saat kampanye.
Instrumen yang dibawakan bonang, kempul,
kethuk, kempyang, gampang, gender,suling, slenthem.
Selanjutnya penampilang yang ke lima dari Toni Prabowo berjudul ‘Kasmaran’.
Kasmaran ini menceritakan sebuah perasaan seseorang yang pernah mengalaminya
yaitu sebuah penggambaran perasaan senang, sedih, rindu akan seseorang yang
dipikirkannya. Pertunjukan ini menampilkan sebuah perasaan yang cukup dramatis
karena instrumen yang dibawakan seperti kempul, biola, bonang, suling, gong,
ketipung, drum dibawakan sesuai dengan perasaan yang sedang terjadi hingga
menggetarkan jiwa.
Penampilan yang ke enam dibawakan oleh Udin Tri Cahyo dengan judul ‘Lewat
Belakang’. Penampilan ini menceritakan ketika yang kuat menjadi penguasa, ketika pemimpin menjadi penjajah dan yang
lemah menjadi korban atas perlakuan pemimpin, sifat ingin berkuasa dan serakah
muncul hingga tidak memperdulikan hak yang harusnya sama antara yang kuat dan
lemah. Instrumen yang dibawakan seperti saron penerus, kempul, gong, kendang,
kethuk kempyang, slentem, dan siter. Penampilan dari Udin dan teman-teman ini
sekaligus menjadi penampilan terakhir pada malam itu, penampilan terakhir di
tutup dengan maksimal dan mengesankan.
Langganan:
Postingan (Atom)