Senin, 09 Juni 2014

Pelajari tentang StoryBird



Story Bird

v Pengertian
Story bird adalah sebuah layanan atau media yang membantu orang saling terhubung, bermain dan membuat, serta menyukai cerita. Seperti sebuah permainan storybird memberikan anda kesenangan didalamnya. Storybird ini sangat menarik karena berisi cerita yang penuh dengan gambar-gambar unik yang menyertai cerita.Dan seperti permainan pula, ada aturan didalamnya.

v Cara membuat Website storybird
Website ini yang membolehkan kita menulis cerita sepuasnya dengan bahasa inggris.
Caranya kamu register dulu, jangan lupa pilih Age rate, Kamu pasti kadang kadang pilih Tween atau Teens.
Setelah mendapat akunmu, kamu langsung klik tombol create, pilih gambar gambar yang kamu suka, lalu setelah itu kamu klik dikota biru diatas gambar dan pilih, membuat puisi atau cerita.
Berekspresilah dengan juadul kalian, kalau kalian mau menjadi Unik, tulislah bahasa indonesia agar semua orang bertanya, kalau bisa aja, bahasa inggris!
v Mengoptimalkan Bercerita dalam Pembelajaran
Bercerita adalah cara menyusun atau menyampaikan informasi dengan mengikuti suatu alur, penokohan dan sudut pandang tertentu. Oleh karena itu, seorang anak yang bertutur mengenai pengalamannya di sekolah hari ini dapat disebut bercerita.
Bercerita mempunyai beberapa manfaat dalam pembelajaran. Pertama, bercerita itu menarik perhatian murid karena ada ketegangan didalamnya (plot). Kedua, bercerita menyentuh emosi murid karena ada tokoh yang menghadapi tantangan. Ketiga, bercerita membantu murid memahami pelajaran karena menyediakan konteks yang konkrit. Keempat, bercerita membantu murid mengingat karena adanya anyaman jalan cerita.
Dengan menggunakan aplikasi Story bird merupakan media yang bisa digunakan untuk membuat sebuah cerita, terciptanya pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk peserta didik. Karena story bird ini adalah cerita bergambar, dengan gambar tentu peserta didik akan lebih mudah memahami ceritanya dan lebih menarik bagi peserta didik. Ini digunakan guru agar anak mudah menangkap apa yang diajarkan guru dalam bercerita dengan cerita bergambar. Maka proses pembelajaran yang menggunakan media gambar membuat anak lebih menarik. Story bird ini sangat bermanfaat untuk guru dalam proses pembelajaran agar tercipta suasana yang menyenangkan dan menarik bagi siswa sehingga siswa dengan lebih mudah  menerima materi yang diberikan melalui story bird yaitu cerita bergambar.

Selasa, 13 Mei 2014

sekilas perjalanan saya dan pelajaran yang membangkitkan semangat generasi muda



A.  Sekilas Perjalan
Pada tahun 2012 saya memasuki jenjang lebih tinggi yaitu bangku perkuliahan. Saya pikir menjadi mahasiswa itu enak, dengan bebas tidak ada aturan seperti di bangku sekolah. Tetapi tidak dengan apa yang saya pikirkan banyak universitas yang memberikan peraturan-peraturan seperti di SMA. Contohnya di universitas muhammadiyah surakarta di universitas ini di wajibkan berkerudung bagi wanita dan bagi laki-laki tidak menggunakan celana ketat lalu memakai sepatu saat perkuliahan berlangsung dan berbagai peraturan lainya yang harus dipatuhi mahasiswa UMS.
Sebenarnya saya tidak bercita-cita masuk UMS karena dorongan orangtua dan mutu yang dibangun UMS sangatlah bagus yaitu dengan semboyan “WACANA KEILMUAN DAN KEISLAMAN” untuk itu sebagai mahasiswa UMS di didik untuk meningkatkan pembelajaran yang berbasis keislaman.
Saya mahasiswa angkatan 2012 program studi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Hampir dua tahun saya kuliah di UMS banyak sekali ilmu yang saya dapatkan selama pembelajaran di UMS. Contohnya pembelajaran Seni Karawitan, sebelumnya saya tidak mengenal dan mendapatkan pembelajaran tersebut. Walaupun saya orang jawa asli tetapi saya tidak begitu mengenal kesenian jawa yang satu ini.

B.  Karawitan Pelajaran yang mengasyikkan
Pada waktu semester 4 saya mendapatkan pelajaran seni karawitan. Mendengar bunyi gamelan jawa yang sangat halus dan membuat pendengar yang tidak tahu karakteristik kesenian gamelan pasti akan jenuh dan bosan. Kesenian jawa keberadaanya ini sudah hampir punah banyak anak muda jaman sekarang lebih senang mendengarkan dan belajar kesenian dari luar negeri dari pada didalam negerinya sendiri. Didalam pembelajaran seni karawitan saya ingin mengembangkan kebudayaan jawa yang sudah ratusan tahun ini berada di Indonesia terutama di jawa.
Pertama saya mendengar kata karawitan saya sudah membayangkan kalau pembelajaran itu tidak penting dan membosankan tetapi setelah lambat laun saya mengikuti pembelajaran tersebut saya merasa tertarik dan menyukai pelajaran tersebut, apalagi dosen yang selalu menebarkan senyum dimana-mana ini sagat mengasyikkan beliau begitu ramah dengan mahasiswa, baik mahasiswa dari PGSD, PAUD, PKN, maupun dari jurusan mana saja ‘pak wal’ sebutan dosen yang murah senyum ini begitu ramah dengan siapa saja.
Walaupun pelajaran ini hari sabtu pada jam 10.20 WIB dan saat itu adalah jam-jam mahasiswa malas mengampus hanya untuk pulang kampung atau jam tidur siang, tapi saya selalu berusaha datang untuk mengikuti pembelajaran dari pak waluyo karena pak waluyo telah menularkan ilmu-ilmu seni tradisional jawa dengan menmperkenalkan gamelan-gamelan jawa.
Pertemuan yang pertama seperti biasa kami mempekenalkan diri, dan pak wal memberikan video tentang alat-alat apa saja yang digunakan dalam gamelan jawa dan beliau menjelaskan satu-satu dengan rinci dan cara memainkannya. Pertemuan-pertemuan selanjutnya hingga UTS (Ujian Tengah Semester) kami di perkenalkan kesenian-kesenian dari Indonesia seperti gamelan dari Aceh, NTT, NTB, Bali dan lain sebagainya sehingga kami dapat membedakan bunyi dan alat musik dari berbagai suku, ras, dan asal alat musik tersebut.
Pada pertemuan seminggu sebelum UTS kami seluruh mahasiswa PGSD yang mengambil pembelajaran seni karawitan dengan dosen pengampu pak waluyo. Seluruh mahasiswanya disuruh melihat pertujukan yang menarik yang diadakan di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Pada pertunjukkan tersebut di bagi dua kelompok besar gelombang pertama kelas A,B,C dan kelompok kedua D,E,F,G. Pagelaran tersebut diselenggarakan selama dua kali berturut-turut.
Pada minggu pertama menampilkan seni karawitan berunsur jawa tradisional dengan alat-alat musik tradisional gamelan seperti kendhang, kenong, kethuk, kempyang, saron, kempul, gong dan lain sebagainya disajikan dengan baik. Menyuguhkan penampilan yang tradisional tidak luput dengan peran yang memainkan alat-alat musik tersebut dengan cekatan memainkan semua alat-alat musik gamelan tersebut, serta sinden yang menyanyian lagu yang lembut dengan makna yang mendalam bagi pencipta dan penikmat musik jawa.
Minggu selanjutnya masih menampilakan seni karawitan gamelan jawa tetapi berbeda dengan penampilan minggu pertama, penampilan kali ini menceritakan tentang masalah-masalah yang dialami setiap manusia dengan menggunakan instrumen non gamelan seperti peralatan dapur, suara dari drum bekas dan lain sebagainya sehingga membentuk suara yang bagus yang tidak meninggalkan alat-alat musik jawa. Penampilan yang dibawakan oleh mahasiswa-mahasiswi ISI jurusan seni karawitan semester akhir ini mempersembahkan untuk dosen penguji dan penonton yang melihatnya.
Bagi saya melihat pertunjukan seperti itu memberikan kesan yang positif bagi setiap orang. Selain sebagai pengetahuan kita dapat membedakan antara seni karawitan yang ada di ISI dan di UMS sebagai pembanding dan kita sebagai mahasiswa yang mempelajari seni karawitan dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran seni karawitan yang ada di UMS dan di ISI. Sebaiknya kegiatan ini selalu diakan setiap tahun selain kita mengetahui pembelajaran seni karawitan kita juga membangkitkan semangat generasi muda.

C. Alasan Kenapa Pak Waluyo ?
Kenapa saya memilih pelajaran seni karawitan yang diampu oleh pak waluyo? Pertama beliau orangnya ramah hampir setiap saya mengikuti perkuliahannya beliau tidak pernah marah, baik,mencerminkan dosen yang tegas tetapi tidak ingin ditakuti mahasiswanya. Walaupun pelajaran seni karawitan susah tetapi beliau mengajarkan seni karawitan dengan sabar sampai anak didiknya tahu betul tentang seni karawitan dan membuyikan gamelan jawa.
Bagi saya pelajaran seni karawitan itu sangat penting apalagi untuk pembelajaran anak sekolah dasar karena penanaman karakter harus dimulai dari awal. Seni karawitan ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Seni karawitan yang berdiri sejak jaman majapahit ini sudah mengalami fase-fase perubahan dan penambahan alat musiknya. Seharusnya kita bangga memiliki alat-alat musik yang dihasilkan asli dari Indonesia. Tetapi anak muda jaman sekarang tidak tertarik dengan adanya musik gamelan mereka senang dan bangga apabila dapat memainkan alat musik dari luar negeri daripada dari dalam negeri.
Pak waluyo mengajarkan seni karawitan yang benar, bagaimana teknik memainkan, jenis-jenis seni karawitan, jenis alat musiknya dan lain sebagainya. Beliau belajar dan mengajar seni karawitan karena beliau ingin membangkitkan semangat anak muda jaman sekarang agar lebih menyukai seni karawitan yang masih berunsur tradisional.
Sebagai orang jawa harusnya kita dapat membangkitkan semangat kaum muda, agar anak didik kita mencintai seni karawitan dari jawa. Untuk itu kita sebagai bangsa Indonesia yang menghargai jasa para pahlawan harus dapat menjaga dan melestarikan kesenian Indonesia.

pengalaman melihat karawitan jawa di ISI Surakarta



NAMA              : ADNA SITA umara
NIM                  : A510120120
KELAS             : IV C

Tugas Pengamatan Seni Karawitan di Institut Seni Indonesia ( ISI ) Surakarta

A.    Sekilas tentang Institut Seni Indonesia (ISI ) Surakarta
Institut Seni Indonesia (ISI)  atau lebih dikenal dengan sebutan ISI Surakarta merupakan perguruan tinggi negeri yang mengkhususkan diri pada pendidikan seni. ISI Surakarta berdiri pada tanggal 15 Juli 1964 atas inisisatif seniman muda surakarta yang mengajukan usul kepada pemerintah untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan seni. Perguruan tinggi tersebut di bawah nauangan Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan Dasar dan Kebudayaan. Jurusan yang terdapat di perguruan tinggi tersebut antara lain seni karawitan, seni tari, seni pedalangan,  seni rupa, kriya seni, penciptaan dan pengkajian seni, etnomusikologi, film dan televisi, design interior.
B.     Istilah karawitan.
Karawitan berasal dari bahasa jawa rawit berarti rumit, berbelit – belit, tetapi rawit juga bararti halus, cantik, berliku-liku dan enak. Kata jawa karawitan khususnya dipakai untuk mengacu kepada musik gamelan, musik Indonesia yang bersistem nada nondiatonis ( dalam laras slendro dan pelog ) yang garapan-garapannya menggunakan sistem notasi, warna suara, ritme, memilikia fungsi, pathet dan aturan garap dalam bentuk sajian instrumentalia, vokalia dan campuran yang indah didengar. mengandung nilai-nilai histories dan filsofis bagi bangsa Indonesia. Dikatakan demikian sebab gamelan jawa merupakan salah satu seni budaya yang siwariskan oleh para pendahulu dan sampai sekarang masih banyak digemari serta ditekuni.
mempunyai fungsi estetika yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial, moral dan spiritual. Keagungan gamelan sudah jelas ada. Duniapun mengakui bahwa gamelan adalah alat musik tradisional timur yang dapat mengimbangi alat musik barat yang serba besar. Di dalam suasana bagaimanapun suara gamelan mendapat tempat di hati masyarakat. Gamelan dapat digunakan untuk mendidik rasa keindahan seseorang. Orang yang biasa berkecimpung dalam dunia karawitan, rasa kesetiakawanan tumbuh, tegur sapa halus, tingkah laku sopan. Semua itu karena jiwa seseorang menjadi sehalus gendhing-gendhing.

C.     Pagelaran
Pada tanggal 10 April 2014 ISI Surakarta menampilkan seni karawitan yang bertemakan tradisional. Beberapa kelompok mahasiswa seni karawitan menyajikan beberapa laras dalam sajian sekar macapat seperti laras slendro  pathet sanga,  slendro pathet nem, pelog pathet nem, pelog pathet barang, dan lain sebagainya. Sajian  yang dibawakan seperti srimpi gambir sawit, pakeliran jejer 1 karawitan, bedaya pangkur, bedhayan kaduk manis, bedhayan sangupati, pakeliran jejer 1, klenengan, dan lain sebagainya.
Acara dimulai pukul 07.30 WIB dengan pembawa acara begitu bagus membawakan susunan acara, sehingga penonton tenang dan mengikuti jalannya acara dengan lancar. Di mulai dari penampilan pertama yaitu dibawakan oleh beberapa kelompok yaitu kelompok 1, kelompok 2, dan kelompok 3. Pada kelompok 1 sebagai vokal yaitu Suwuh Brastha Wiyono dia membawakan sajian srimpi gambir sawit, kelompok 2 memainkan alat musik rebab yaitu Mariatu dengan sajian pakelir jejer 1 karawitan, dan kelompok 3 diwakili oleh Liliana sebagai vokal dengan sajian bedaya pangkur.
Penampilan selanjutnya yaitu penampilan kedua penyajian masih dibawakan oleh beberapa mahasiswa ISI. Pada kelompok 1 ada Dewi Mayang Arum yang membawakan sajian bedhayan kaduk manis ( pelog pathet nem ) dan Tri Bayu Deni membawakan sajian pakelir jejer 1 ( slendro pathet nem ), kelompok 2 dibawakan oleh Puji Lestari sebagai sinden, Liliawati sebagai pemain rebab, Adya Satriya H Warih sebagai pemain kendhang, dan Danang Ari sebagai pemain gender dengan sajian klenengan.
Pada malam itu acaranya begitu tenang, dalam sajian-sajian yang bagus laras slendro dan pelog  yang garapan-garapannya sudah menggunakan sistim notasi, warna suara, ritme, memiliki fungsi, sifat pathet, dan aturan garap dalam bentuk instrumentalia, vokalis dan campuran, enak didengar untuk dirinya maupun orang lain.
Gamelan jawa yang digunakan pada saat itu antara lain, rebab, siter, kendhang, gender, demung, saron, kempul, gong, bonang,slenthem, ketuk, kenong, suling. Gamelan dapat digunakan untuk mendidik rasa keindahan seseorang. Orang yang biasa berkecimpung dalam dunia karawitan, rasa kesetiakawanan tumbuh, tegur sapa halus, tingkah laku sopan.
Dan pada pagelaran selanjutnya yaitu penampilan karawitan yang diadakan pada tanggal 25 April 2014 menampilkan seni karawitan yang bertemakan modern namun masih melekat unsur tradisionalnya alat-alat musik yang digunakan tidak hanya gamelan namun alat-alat musik non gamelan contohnya alat-alat yang ada di dapur, benda yang ada di sekitar kita seperti meja kursi langkah kaki dan lain sebagainya serta menggunakan gerak tari,dan drama musikal.
Penampilan pertama yang di bawakan oleh Arma dan kawan-kawan menampilkan karya yang berjudul ‘Kluthekan’penampilan pertama ini sangat memukau penonton dengan membawakan alat-alat non gamelan seperti penjual makanan dengan suara penggorengan, dan seorang penjual air minum dengan suara air mendidih dan suara gemuruh dari orang-orang di sekitar, suara-suara disekitar yang tidak disadari itu dapat dijadikan instrumen musik yang bagus. penampilan ini mengibaratkan kehidupan sehari-hari kluthekan atau dalam bahasa indonesia adalah membunyikan sesuatu yang sebenarnya tidak mempunyai instrumen musik.
Sajian selanjutnya dibawakan oleh Jasno dan kawan-kawan yang berjudul ‘Trenyuh’. Trenyuh mengibaratkan perasaan yang sedang dilanda kesedihan/iba dikala mendengar /melihat sesuatu yang membuatnya merasa sedih. Penampilan ini menceritakan sebuah penyatuan keluarga namun bukan penyatuan yang di dapatkan melainkan  sebuah kebencian. Instrumen musik yang digunakan bonang, gender, harmonika, gitar cilik, rebab, dan lain-lain.
Penyajian yang ketiga ini berjudul ‘Randa’ yang dibawakan oleh Kukuh dan teman-teman. Penampilan ini menceritakan tentang seseorang yang berperan ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga dan kepala keluarga dia melewati jalan setapak demi setapak untuk mengarungi hidupnya yang penuh dengan kesulitan dan penderitaan untuk berjuang demi kebutuhan hidupnya. Instrumen yang dipakai gender, bonang, kendhang, gambang, kecapi, suling, dan lain sebagainya.
Setelah penampilan yang sangat bagus dari Kukuh dan teman-teman. Selanjutnya menampilkan karya yang berjudul ‘Ngedhablu’ dari Suryo Winarko. Ngedhablu yang di maksudkan adalah berbicara yang tidak ada buktinya. Bertepatan dengan bulan pemilu maka Suryo Winarko menampilkan karya ini, karena calon legislatif yang di amanatkan untuk rakyat hanya mengumbar janji di saat kampanye pemilu tetapi pada kenyataannya tidak seprti yang di bicarakan saat kampanye. Instrumen yang  dibawakan bonang, kempul, kethuk, kempyang, gampang, gender,suling, slenthem.
Selanjutnya penampilang yang ke lima dari Toni Prabowo berjudul ‘Kasmaran’. Kasmaran ini menceritakan sebuah perasaan seseorang yang pernah mengalaminya yaitu sebuah penggambaran perasaan senang, sedih, rindu akan seseorang yang dipikirkannya. Pertunjukan ini menampilkan sebuah perasaan yang cukup dramatis karena instrumen yang dibawakan seperti kempul, biola, bonang, suling, gong, ketipung, drum dibawakan sesuai dengan perasaan yang sedang terjadi hingga menggetarkan jiwa.
Penampilan yang ke enam dibawakan oleh Udin Tri Cahyo dengan judul ‘Lewat Belakang’. Penampilan ini menceritakan ketika yang kuat menjadi penguasa,  ketika pemimpin menjadi penjajah dan yang lemah menjadi korban atas perlakuan pemimpin, sifat ingin berkuasa dan serakah muncul hingga tidak memperdulikan hak yang harusnya sama antara yang kuat dan lemah. Instrumen yang dibawakan seperti saron penerus, kempul, gong, kendang, kethuk kempyang, slentem, dan siter. Penampilan dari Udin dan teman-teman ini sekaligus menjadi penampilan terakhir pada malam itu, penampilan terakhir di tutup dengan maksimal dan mengesankan.